Cari Blog Ini

Minggu, 11 Desember 2011

kemandirian Remaja







A. Kemandirian Pada Remaja



Hurlock (1980) menyatakan minat pada kemandirian berkembang pada masa awal remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.

1. Definisi Kemandirian Pada Remaja



Istilah  kemandirian  digunakan  secara  luas  untuk  menjelaskan  isu  psikososial  yang merupakan hal penting selama masa remaja. Pengertian dari kemandirian ini sering sukar untuk dispesifikkan. Istilah autonomy dalam kajian mengenai remaja sering disejajarartikan secara silih berganti dengan kata independence, meskipun sesungguhnya ada perbedaan yang sangat tipis  diantara  keduanya  (Steinberg,  2002).  Independence,  secara   umum  menunjuk  pada kemampuan individu untuk menjalankan atau melakukan sendiri aktivitas hidup terlepas dari pengaruh kontrol orang lain”. Sedangkan istilah autonomy, mempunyai komponen emotional dan cognitive sama baiknya seperti komponen behavioral. Menjadi orang yang mandiri yaitu dapat mengatur  diri   sendiri  yang  menjadi  salah  satu  tugas  perkembangan  pada  masa  remaja (Steinberg, 2002).

Menurut Steinberg (dalam Lewis, 2009) kemandirian itu apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan,  dan  keputusan  yang  dibuat  adalah  lebih  berdasarkan  pada  diri  sendiri  daripada mengikuti apa yang orang lain percayai. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Steinberg (dalam

Newman, 2006) dimana kemandirian itu adalah kemampuan untuk mengatur perilaku sendiri untuk memilih  dan  memutuskan keputusan sendiri serta mampu melakukannya tanpa terlalu tergantung  pada  orangtua.   Memberikan  kemandirian  pada  remaja  bukan  berarti  orangtua menolak, mengabaikan atau memisahan fisik dari anak mereka, melainkan lebih pada kebebasan psikologis dimana orangtua dan remaja menerima perbedaan masing-masing namun remaja dan orangtua tetap merasakan cinta kasih sayang, saling pengertian dan tetap menjalin hubungan dan komunikasi yang baik.

Rice    dan   Dolgin    (2008)    menyatakan    bahwa    kemandirian    itu    adalah   sebagai independence atau freedom. Salah satu tujuan setiap remaja adalah ingin diterima seperti orang dewasa  yang  mandiri.  Remaja  tetap  menjadi  seorang  yang  individu  dan  juga  tetap  yang berhubungan dengan orangtua pada waktu yang sama (Grotevant dan Cooper dalam Rice, 2008). Remaja tetap  menjalin  hubungan dengan  orangtuanya.  Anak mengembangkan dirinya tetapi tetap  berkomunikasi  dengan  orangtuanya  sehingga  orangtua   mengerti  apa  yang  dirasakan anaknya dan  memberikan rasa percaya pada anak untuk bertindak (Quintana dan Lapsley dalam Rice dan Dolgin, 2008). Sebagai contoh, mereka mengembangkan minat baru, nilai dan tujuan yang berbeda dari orangtua, tetapi remaja tersebut tetap bagian dari keluarga.

Individuation  merupakan  prinsip  dasar  dalam  pertumbuhan  manusia  (Gavazzi  dan Sabatelli  dalam  Rice  dan  Dolgin,  2008).  Hal  ini  termasuk  sebagai  usaha  individu  untuk membangun pemahaman dan identitas akan diri sendiri dalam berhubungan dengan yang lain. Menurut  Lerner  (2001)  kemandirian  itu   adalah   berdiri  pada  kedua  kaki”.  Kemandirian merupakan  konsep  pusat  dalam  teori  perkembangan   remaja.   Orangtua  diharapkan  dapat memberikan anaknya kebebasan untuk mandiri disaat  si anak remaja  tersebut menunjukkan pribadi yang bertanggungjawab. Mengembangkan kapasitas fungsi kemandirian dapat dilakukan